VIVAnews - Vitalia Shesya, seorang model cantik mendadak tenar. Bukan karena pose seksinya di salah satu majalah pria dewasa, tapi wanita yang gemar fashion ini justru terseret kasus suap mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, dalam pengurusan kuota impor daging di Kementerian Pertanian.
Bagaimana Vitalia bisa terkait dengan kasus ini? Janda dua orang anak itu sempat berurusan dengan Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi Hasan yang juga menjadi tersangka dalam kasus korupsi impor daging ini.
Keduanya bertemu pertama kali pada akhir November 2012 di Hotel Kempinski, Jakarta. Saat itu, Fathanah menghubungi nomor telepon teman Vitalia dan mengaku ingin bertemu dengannya.
"Kami bertemu pertama kali di Hotel Kempinski, dinnerditemani temanku. Aku bilang aku seorang model," kata Vitalia dalam wawancara tvOne, Rabu 8 Mei 2013.
Makan malam itu, menurut Vitalia, hanya perkenalan saja. Fathanah kata dia, ingin mengenal lebih dalam sosok model tersebut. Tak ada perbicaraan soal kerja sama atau pekerjaan dalam pertemuan itu. Namun, makan malam itu merupakan awal dari pertemuan-pertemuan berikutnya antara Fathanah dan Vitalia.
Dalam beberapa kesempatan, Fathanah sempat mengajak Vitalia jalan-jalan. Terkadang Fathanah memintanya untuk mengajak anak-anak. Fathanah juga sering memberikan hadiah kepada Vitalia dan uang jajan untuk anak-anaknya. Sikap baik Fathanah membuat Vitalia menjulukinya 'Malaikat'.
"Mas Ahmad suka menolong, lebih sering kasih aku hadiah. Uang jajan untuk anak-anak aku Rp3 juta, dia kasih perhatian, dia baik sama Vita dan anak-anak, lama-lama kita akrab," ujarnya. Meski begitu dia membantah menerima Rp200-250 juta dari Fathanah.
Bukan hanya itu, Vitalia juga dihadiahi dengan barang-barang mahal, seperti berlian, tas dan jam tangan merek Chopard senilai Rp70 juta. Disamping benda-benda mahal itu, Fathanah membelikan satu unit mobil. Honda Jazz berwarna putih dipilih Fathanah untuk diberikan kepada Vitalia, yang kemudian diberi plat nomor B 15 VTA
Bagaimana Vitalia bisa terkait dengan kasus ini? Janda dua orang anak itu sempat berurusan dengan Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi Hasan yang juga menjadi tersangka dalam kasus korupsi impor daging ini.
Keduanya bertemu pertama kali pada akhir November 2012 di Hotel Kempinski, Jakarta. Saat itu, Fathanah menghubungi nomor telepon teman Vitalia dan mengaku ingin bertemu dengannya.
"Kami bertemu pertama kali di Hotel Kempinski, dinnerditemani temanku. Aku bilang aku seorang model," kata Vitalia dalam wawancara tvOne, Rabu 8 Mei 2013.
Makan malam itu, menurut Vitalia, hanya perkenalan saja. Fathanah kata dia, ingin mengenal lebih dalam sosok model tersebut. Tak ada perbicaraan soal kerja sama atau pekerjaan dalam pertemuan itu. Namun, makan malam itu merupakan awal dari pertemuan-pertemuan berikutnya antara Fathanah dan Vitalia.
Dalam beberapa kesempatan, Fathanah sempat mengajak Vitalia jalan-jalan. Terkadang Fathanah memintanya untuk mengajak anak-anak. Fathanah juga sering memberikan hadiah kepada Vitalia dan uang jajan untuk anak-anaknya. Sikap baik Fathanah membuat Vitalia menjulukinya 'Malaikat'.
"Mas Ahmad suka menolong, lebih sering kasih aku hadiah. Uang jajan untuk anak-anak aku Rp3 juta, dia kasih perhatian, dia baik sama Vita dan anak-anak, lama-lama kita akrab," ujarnya. Meski begitu dia membantah menerima Rp200-250 juta dari Fathanah.
Bukan hanya itu, Vitalia juga dihadiahi dengan barang-barang mahal, seperti berlian, tas dan jam tangan merek Chopard senilai Rp70 juta. Disamping benda-benda mahal itu, Fathanah membelikan satu unit mobil. Honda Jazz berwarna putih dipilih Fathanah untuk diberikan kepada Vitalia, yang kemudian diberi plat nomor B 15 VTA
Sejumlah pemberian Fathanah kepada Vita bukan cuma-cuma, pria asal Makassar itu rupanya menaruh hati pada Vitalia. Bahkan Fathanah mengajaknya untuk nikah siri. Padahal, Fathanah sendiri sudah memiliki istri, Sefty Sanustika. "Aku tidak mau, karena kami baru kenal," ucapnya.
Dengan klarifikasi ini, Vitalia membantah kabar yang menyebutnya sebagai istri muda Fathanah. "Soal kabar istri muda, itu sama sekali tidak benar. Kami hanya teman dekat. Bagaimana bentuk kedekatannya, biar masyarakat yang menilai."
'Kebaikan' Fathanah rupanya tidak hanya bagi Vitalia seorang. Fathanah juga dikenal royalkepada beberapa wanita, diantaranya seorang mahasiswi Universitas Moestopo (Beragama), Maharani Suciyono (19) yang ditangkap bersamanya di Hotel Le Meridien.
'Kebaikan' Fathanah rupanya tidak hanya bagi Vitalia seorang. Fathanah juga dikenal royalkepada beberapa wanita, diantaranya seorang mahasiswi Universitas Moestopo (Beragama), Maharani Suciyono (19) yang ditangkap bersamanya di Hotel Le Meridien.
Saat ditangkap, KPK menemukan barang bukti uang Rp10 juta dari Maharani. Dari pengakuan Maharani, uang tersebut diterima dari Fathanah. Namun oleh KPK, Maharani dinyatakan tidak terlibat dan uang yang diterimanya dari Fathanah disita KPK.
Fathanah juga sempat berurusan dengan artis senior Ayu Azhari. Ayu yang sempat dua kali diperiksa KPK diketahui sempat menerima uang sebesar Rp20 juta dan US$1.800 dari Fathanah. Uang tersebut kemudian dikembalikan Ayu kepada penyidik KPK. Uang tersebut adalah pemberian Fathanah agar Ayu menghibur di sejumlah acara PKS
"Ayu Azhari telah dikasih duluan, setelah ditunggu-tunggu kapan pertunjukannya tidak jadi, sehingga ia mengembalikan dalam bentuk tunai," kata pengacara Ayu, Budi.
Fathanah juga sempat berurusan dengan artis senior Ayu Azhari. Ayu yang sempat dua kali diperiksa KPK diketahui sempat menerima uang sebesar Rp20 juta dan US$1.800 dari Fathanah. Uang tersebut kemudian dikembalikan Ayu kepada penyidik KPK. Uang tersebut adalah pemberian Fathanah agar Ayu menghibur di sejumlah acara PKS
"Ayu Azhari telah dikasih duluan, setelah ditunggu-tunggu kapan pertunjukannya tidak jadi, sehingga ia mengembalikan dalam bentuk tunai," kata pengacara Ayu, Budi.
Namun belakangan, PKS membantah pernah mengundang Ayu untuk acara partai.
Fathanah juga diketahui memberikan mobil merek Honda Freed bernomor polisi B 881 LAA kepada Tri Kurnia Puspita. Wanita yang belakangan dikenal sebagai orang dekat Fathanah dan juga seorang penyanyi dangdut. Tri juga ternyata teman dekat istri Fathanah, Sefty Sanustika.
Tak hanya mobil, Fathanah juga menghadiahi Tri Kurnia jam tangan merek Rolex dan gelang mewah merek Hermes yang ditaksir bernilai Rp50-70 juta.
Kini barang-barang pemberian Fathanah kepada sejumlah wanita itu dirampas KPK, mereka juga turut diperiksa KPK sebagai saksi bagi Fathanah. Penyidik menduga barang-barang yang diberikan Fathanah kepada sejumlah wanita itu terkait dengan pencucian uang kasus korupsi pengurusan kuota impor daging di Kementerian Pertanian.
Kini barang-barang pemberian Fathanah kepada sejumlah wanita itu dirampas KPK, mereka juga turut diperiksa KPK sebagai saksi bagi Fathanah. Penyidik menduga barang-barang yang diberikan Fathanah kepada sejumlah wanita itu terkait dengan pencucian uang kasus korupsi pengurusan kuota impor daging di Kementerian Pertanian.
Teman Lama
Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu dan Pemilukada DPP PKS, Dono Pratomo, mengaku tidak kenal dengan Vitalia. Menurut dia, elit pejabat PKS yang lain pun tidak mengenal Vitalia. "Saya sendiri tidak kenal dan kebanyakan dari pengurus PKS juga tidak," ujar Dono di Hotel Sahid, Jakarta.
Oleh karena itu, Dono mengharapkan publik lebih cermat menyikapi masalah ini dan tidak serta merta menghubung-hubungkan model cantik itu dengan PKS.
Dia menegaskan, jika Fathanah terkait dengan Vitalia, maka itu merupakan urusan pribadi semata, tak berkaitan dengan PKS. "Saya luruskan, AF itu bukan kader PKS. Kalau dia berkenalan dengan siapapun itu hak pribadinya."
Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq, menambahkan, Fathanah bukan staf Luthfi Hasan Ishaaq. Menurutnya, hubungan Fathanah dengan Luthfi merupakan hubungan personal. "Informasinya dia teman lama. Tapi saya tak tahu teman lama seperti apa."
Bahkan Ketua DPP PKS, Refrizal, menilai bahwa Fathanah adalah orang yang hanya mengaku-ngaku sebagai orang dekat Luthfi dan buntutnya hanya mencari proyek di DPR. Karena selama mengenal Luthfi, Refrizal tidak pernah mengenal staf bernama Fathanah.
Terkait pengakuan Fathanah kepada artis senior Ayu Azhari yang menawarkan pekerjaan untuk mengisi acara PKS dan Pilkada juga dibantah PKS. Menurut Refrizal, PKS tidak pernah sekalipun mengundang Ayu Azhari dalam acara kepartaian. "Kalau ada yang datang di acara kampanye, anaknya Ayu," ujar dia.
Soal pengakuan Ayu yang dikenalkan dengan anggota DPR dari PKS, Refrizal tidak menutup kemungkinan itu. Sebab, sesuai pengakuan Ayu, pertemuan itu di tempat umum, yaitu Senayan City, Pacific Place, dan Plaza Indonesia. "Siapa saja kan bisa, cuma duduk- duduk saja. Saya ketemu orang sering juga. Bukan berarti ketemu mau diajak acara partai."
Terlepas dari pembelaan itu, Luthfi Hasan Ishaaq maupun Ahmad Fathanah sama-sama sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Keduanya diduga melakukan tindak pidana korupsi sekaligus tindak pidana pencucian uang pengurusan kuota impor daging.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf, mengatakan, puluhan transaksi mencurigakan dalam kasus korupsi impor daging sebagian besar mengalir ke rekening milik mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. "Jumlahnya sekitar ratusan juta, terjadi sejak tahun 2009," terang Yusuf di kantornya.
PPATK kata Yusuf, telah mengirimkan temuan data tentang puluhan transaksi mencurigakan milik Fathanah ke KPK. Bagaimana kelanjutan penyelidikan atas transaksi itu, PPATK menyerahkannya ke KPK.
Pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, Zainudin Paro, meminta semua pihak tidak langsung menyebut aliran dana dari Fathanah ke rekening kliennya berkaitan dengan kejahatan. Bisa saja, kata dia, itu terkait utang piutang. "Fathanah itu punya utang ke Luthfi, Rp5 miliar lebih," kata Zainuddin Paro saat dikonfirmasi.
Bahkan Ketua DPP PKS, Refrizal, menilai bahwa Fathanah adalah orang yang hanya mengaku-ngaku sebagai orang dekat Luthfi dan buntutnya hanya mencari proyek di DPR. Karena selama mengenal Luthfi, Refrizal tidak pernah mengenal staf bernama Fathanah.
Terkait pengakuan Fathanah kepada artis senior Ayu Azhari yang menawarkan pekerjaan untuk mengisi acara PKS dan Pilkada juga dibantah PKS. Menurut Refrizal, PKS tidak pernah sekalipun mengundang Ayu Azhari dalam acara kepartaian. "Kalau ada yang datang di acara kampanye, anaknya Ayu," ujar dia.
Soal pengakuan Ayu yang dikenalkan dengan anggota DPR dari PKS, Refrizal tidak menutup kemungkinan itu. Sebab, sesuai pengakuan Ayu, pertemuan itu di tempat umum, yaitu Senayan City, Pacific Place, dan Plaza Indonesia. "Siapa saja kan bisa, cuma duduk- duduk saja. Saya ketemu orang sering juga. Bukan berarti ketemu mau diajak acara partai."
Terlepas dari pembelaan itu, Luthfi Hasan Ishaaq maupun Ahmad Fathanah sama-sama sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Keduanya diduga melakukan tindak pidana korupsi sekaligus tindak pidana pencucian uang pengurusan kuota impor daging.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf, mengatakan, puluhan transaksi mencurigakan dalam kasus korupsi impor daging sebagian besar mengalir ke rekening milik mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. "Jumlahnya sekitar ratusan juta, terjadi sejak tahun 2009," terang Yusuf di kantornya.
PPATK kata Yusuf, telah mengirimkan temuan data tentang puluhan transaksi mencurigakan milik Fathanah ke KPK. Bagaimana kelanjutan penyelidikan atas transaksi itu, PPATK menyerahkannya ke KPK.
Pengacara Luthfi Hasan Ishaaq, Zainudin Paro, meminta semua pihak tidak langsung menyebut aliran dana dari Fathanah ke rekening kliennya berkaitan dengan kejahatan. Bisa saja, kata dia, itu terkait utang piutang. "Fathanah itu punya utang ke Luthfi, Rp5 miliar lebih," kata Zainuddin Paro saat dikonfirmasi.
Utang ini terkait bisnis bersama mereka. "Fathanah memenuhi kewajibannya membayar utang."
Meski begitu, Zainudin mengaku, Luthfi tidak pernah bercerita kepadanya soal aliran dana yang ditemukan PPATK masuk ke rekeningnya sejak 2009 itu. Yang jelas, Fathanah dan Luthfi sudah berteman dekat sejak 2005. "Sejak itu, mereka bisa melakukan apa saja, termasuk bisnis."
Meski begitu, Zainudin mengaku, Luthfi tidak pernah bercerita kepadanya soal aliran dana yang ditemukan PPATK masuk ke rekeningnya sejak 2009 itu. Yang jelas, Fathanah dan Luthfi sudah berteman dekat sejak 2005. "Sejak itu, mereka bisa melakukan apa saja, termasuk bisnis."
Dalam kasus tindak pidana pencucian uang, KPK telah menyita sejumlah aset milik dua tersangka. Dari tangan Fathanah, penyidik menyita aset berupa lima unit mobil dan dari tangan Luthfi. KPK juga telah menyegel lima unit mobil di halaman parkir kantor DPP PKS.
Kelima mobil itu sedianya akan disita penyidik, namun sempat dihalangi petugas jaga kantor DPP PKS sehingga terpaksa ditunda. Namun, PKS membantah menghalangi proses penyitaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar