HALAMAN DEPAN

Sabtu, 11 Mei 2013

jalan ini muncul di tengah lautan


Masih ingat kisah Musa membelah Laut Merah? Keajaiban itu juga terjadi di Korea setiap tahunnya.

Jindo adalah daerah kepulauan yang terdiri dari 250 pulau, di mana Pulau Jindo adalah pulau ketiga terbesar di Korea Selatan. Setiap tahun, pada akhir bulan Februari dan pertengahan Juni, pasang air laut sangat rendah yang menyebabkan dasar laut dengan panjang 2,9 km dan lebar 10-40 meter muncul ke permukaan. Jalan lintas itu pun menghubungkan pulau utama Jindo dan pulau kecil Modo di selatan Jindo.

Jalan itu akan kering selama sekitar satu jam, sebelum akhirnya tenggelam lagi. Untuk merayakan munculnya jalan di tengah laut itu, penduduk Korea mengadakan festival lokal yang disebut Jalan Laut Sindo. Semua penduduk dan wisatawan berkumpul untuk menyaksikan fenomena alam itu dan menikmati sensasi berjalan-jalan di tengah lautan yang terbelah.

Menurut legenda setempat, dahulu terdapat banyak harimau di Pulau Jindo. Ketika harimau mulai sering muncul di desa, orang-orang memutuskan untuk melarikan diri ke Pulau Modo. Yang tanpa sengaja meninggalkan seorang wanita tua bernama Ppong. Wanita tua itu rindu berkumpul kembali dengan keluarganya yang telah menyeberang ke pulau Modo dan kemudian berdoa kepada Raja Naga.

Lalu pada suatu malam, Raja Naga menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan menyuruhnya untuk menyeberangi laut dengan berjalan di atas pelangi. Ketika Ppong terbangun keesokan harinya, ia berlari ke laut dan melihat dasar laut telah surut.

Jalan lintas ini awalnya tidak diketahui dunia sampai pada tahun 1975, seorang pria Perancis Pierre Randi menggambarkan fenomena tersebut dalam surat kabar Perancis. Kini, hampir setengah juta turis asing dan lokal menghadiri acara tersebut setiap tahunnya.

Kubur pun Dikorupsi




Rajaberita.com - Sunat menyunat anggaran seperti sudah biasa di ruang lingkup birokrat Indonesia. di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, honor penggali kubur pun ikut dikorupsi. Ya ampun... 

Hal ini terkuak dalam lanjutan sidang kasus korupsi honor penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jakarta Utara 2012. Anggaran sebesar Rp1,5 miliar yang didapatkan dari APBD bersifat swakelola dari DPA-SKPD tahun 2010 dan 2011 untuk Sudin Pemakaman Jakarta Utara.

Seharusnya dengan anggaran sebesar itu, setiap tukang gali kubur akan mendapatkan Rp300 ribu untuk menggali dan menutup lubang makam. Namun, mereka hanya mendapatkan Rp200 ribu setelah dipotong Rp100 ribu oleh Sudin Pemakaman Jakarta Utara. Bahkan, sebelum sampai ke tangan penggali kubur uang tersebut dipotong kembali oleh Kepala TPU sebesar Rp20 ribu.

Mantan Kepala TPU Semper, Ahmad Kosasih, mengakui adanya peyunatan uang honor penggali kubur Rp100 ribu dari Sudin Pemakaman Jakarta Utara yang seharusnya diterima enam penggali kubur di TPU Semper.

"Tukang penggali kubur kita kasih tahu saja, dan mereka tidak protes. Kita cuma bawahan, jadi mengikuti atasan saja. Di kuitansi honor tetap tercantum Rp300 ribu, tapi yang diterima Rp 200 ribu," kata Kosasih, saat bersaksi untuk Mantan Kasudin Pemakaman Jakarta Utara, Haeru Darojat, di Pengadilan Tindak Pindana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (13/11/2012).

Menurut Kosasih, berdasarkan sepengetahuannya uang sebesar Rp100 ribu yang disunat oleh Sudin Pemakaman Jakarta Utara digunakan untuk operasional.

Bahkan, Kosasih juga mengakui dia memotong honor tukang gali kubur sebesar Rp20 ribu sebelum diserahkan kepada mandor yang digunakan untuk operasional TPU Semper.

"Tapi saya kasihan sama tukang gali. Potongan itu dilakukan karena Sudin Pemakaman enggak ada anggaran buat administrasi TPU Semper," imbuhnya.

Kosasih menceritakan, pemotongan Rp100 ribu yang dilakukan Sudin Pemakaman Jakarta Utara dikarenakan adanya restribusi yang belum dibayarkan TPU Semper. Kata dia, selain itu ada juga restribusi tak resmi buat Sudin Pemakaman Jakarta Utara di luar Rp100 ribu, yang diambil dari uang operasional para koordinator.

"Kontribusi ke Sudin Pemakaman Jakarta Utara harus diserahkan kepada Leo dan Sukoco. Meski kontribusi itu tidak wajib tapi harus diserahkan, namun efeknya menciptakan ketidakpuasan mitra TPU pada Januari 2012 di kantor Walikota Jakarta Utara dan Kejaksaan Negeri Jakarta Utara," tuturnya.

Untuk uang Rp20 ribu yang di potong oleh Kepala TPU, Kosasih mengatakan uang itu digunakan untuk uang kontribusi yang harus disetorkan sebulan sekali sebesar Rp500 ribu. Kasudin sendiri kemungkinan mendapatkan kontribusi sebesar Rp300 ribu atau bahkan Rp500 ribu.

"Sumbernya dari uang sisa retribusi dan potongan Rp20 ribu honor tukang gali kubur," ujar pria yang saat ini menjabat Staf Prasarana di Sudin Jakarta Pusat.

Dalam dakwaan JPU, Haeru yang saat ini menjabat Kasudin Pemakaman Jakarta Barat pada periode 2010-2011, melalui Bendaharanya Jamaludin didakwa telah menyunat honor tukang penggali kubur sebesar Rp610 juta. Seharusnya tukang penggali kubur menerima Rp300 ribu tiap menggali dan menutup lubang, namun mereka hanya menerima Rp200 ribu.

Haeru yang juga saat kasus berlangsung sebagai pejabat kuasa pengguna anggaran subsidi penggalian dan penutupan lubang makam, menyunat uang sebesar Rp610 juta yang dikumpulkan Udin lalu dibagi dua atas perintah Haeru, separuh pertama untuk operasional sehari-hari dan sisanya dibagi merata kepada seluruh pegawai negeri sipil di Sudin Pemakaman secara proporsional.

Akibat perbuatannya, Haeru dikenakan dakwaan alternatif yakni Pasal 12 huruf e jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3), atau Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3), atau Pasal 8 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, ayat (2), ayat (3) UU No 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

sumber:http://www.rajaberita.com/2012/11/oh-indonesia-honor-penggali-kubur-pun.html

mengerikan banget kondisi tabungn GAS 3.5kg

tabung gas (3,5kg)... 







cuma mau share gan, juga sekalian ingetin sama pihak PT. Pertamina selaku pihak yang bertanggung jawab atas hal ini. Katanya mereka dah dapet sertifikat ISO90001, mengenai Quality control. Tapi kenyataannye jauh banget gan. Mungkin juga Quality Control-nye gak sampe ke depot-depot pengisian ulang tabung gas.. 

Hati-hati ayam goreng palsu

 beberapa tips untuk membedakan ayam goreng asli dan ayam goreng tiruan :

1. Dari dagingnya, walaupun sama-sama putih dan rasanya benar-benar mirip, akan tetapii daging tikus lebih banyak lemaknya dan seratnya lebih halus daripada ayam benaran (seperti foto diatas yang penuh dengan minyak dibagian paha). 

2. Dari kulitnya, perhatikan lebih teliti lagi apakah pori-porinya besar atau kecil. Kalau pori-pori kecil, kemungkinan yang pernah tumbuh adalah rambut. Pori-pori dari bulu (ayam) adalah lebih kasar daripada pori-pori bulu (tikus) 
3. Dari tulangnya (emang yang ini agak susah), kalau ayam: bagian dada ya ada si tulang rawan, kalo di paha ya tulang paha yang besar itu, kalo punggung ya tulang rusuk, dsb. Kalau tikus akan terdapat sedikit sekali tulang di bagian punggung nya, dsb. 

4. Dari harga, kalau harganya terlalu murah, lebih banyak kemungkinan kalau adalah ayam goreng jadian 
5. Kalau tukang ayamnya dekat dengan rumah, datangi tuh tukang ayam sesering mungkin untuk membeli sayap. Kalo ga pernah ada sayapnya, patutlah anda curigai karena seperti kita tahu, salah satu ciri khas unggas adalah bagian sayap, yang tentunya tidak mungkin ada pada tikus.