HALAMAN DEPAN

Jumat, 24 Mei 2013

STNK Elektronik ( Situs Polri aja bisa di Hacker) HAHAHAHHAHAHAHAHHA


Polemik langkanya bahan baku untuk blangko BPKB, STNK, dan SIM, membuat Mabes Polri terus mencari solusi untuk mencari alternatif guna bisa kembali melayani dengan baik kepada masyarakat pengguna kendaraan.
Salah satu alternatif pengganti surat-surat kelengkapan kendaraan tersebut adalah dengan diaplikasikannya sistem elektronik.
"Kami sedang mengkaji pemakian sistem elektronik ini sebagai pengganti surat-surat konvensional. Mestinya, cara kerja sistem elektronik ini tak beda jauh dengan yang konvensional. Bahkan bisa dibilang lebih modern," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya, Dr. Chryshanda Dwilaksana, MSi, saat acara ditemui di acara kampanye "Goodyear Care for Your Safety" di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2013.
Namun, Chryshanda masih enggan berkomentar kapan sistem elektronik ini akan direalisasikan. "Kita tunggu saja tanggal mainnya," tambahnya.
sUMBER

Situs Polri diacak-acak hacker, Kapolri kesal



Sejumlah peretas berhasil membobol situs milik Kepolisian Republik Indonesia yang beralamat di www.polri.go.id, Minggu (19/5). Tak hanya sekali, aksi tersebut kembali dilakukan terhadap situs Divisi Hukum Mabes Polri di laman divkum.polri.go.id.

Begitu situs dibuka, yang tampil adalah gambar kartun polisi dan tulisan "hacked by larcenciels." Di bawah tulisan tersebut terdapat juga tulisan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi: "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia." hacker yang menamakan dirinya Jember Hacker dan Larcensiels feat WeNNex.

Tak hanya milik Mabes Polri, serangan juga sempat terjadi Semula situs Kepolisian Daerah Jawa Timur ini memiliki nama alamat www.jatim.polri.go.id dan kini telah berubah menjadi http://polda.masansoft.com pada hari yang sama.

Terkait ambruknya situs milik Polri dalam tiga hari terakhir, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopotampak kesal atas kejadian yang menimpa institusinya. Dia meminta agar para peretas menghentikan tindakannya.

"Untuk rekan-rekan yang memang di bidang itu, enggak usah mengganggu-ganggu seperti itu," kata Timur di Istana Negara, Rabu (22/5).

Karena serangan itu sudah dianggap mengganggu, Mabes Polri segera melakukan penyidikan dan mencari para pelaku yang meretas situs miliknya itu. Meski demikian, polisi akan memperbaiki sisa-sisa kerusakan.

"Yang kedua, karena ini masalah yang memang mengganggu kita lakukan penyelidikan, tapi yang paling penting apa yang menjadi langkah-langkah sekarang ini dioptimalkan," tandasnya.

Polisi akan bekerja sama dengan ahli informasi teknologi untuk mencari pelaku penyerangan sekaligus memperbaiki situsnya seperti sedia kala. Kapolri berharap, para peretas itu menyadari perbuatannya.

"Kerja sama dengan IT, ahli IT supaya itu disikapi. Yang kedua ya kesadaran," lanjutnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar